Sirekan – Sebagai organisasi kepelajaran di bawah naungan Nahdlatul Ulama, IPNU-IPPNU telah membuktikan eksistensinya dalam membangun generasi muda berlandaskan nilai-nilai Islam dan kebangsaan. Sejak berdirinya, organisasi ini menjadi kawah candradimuka bagi para pelajar untuk mengasah pemikiran, memperkuat militansi kebangsaan, serta menanamkan komitmen perjuangan. Namun, dalam arus perubahan zaman yang begitu cepat, pertanyaan mendasar muncul: ke mana arah gerak IPNU-IPPNU saat ini?
Realitas menunjukkan bahwa semangat keilmuan yang seharusnya menjadi ruh pergerakan perlahan meredup. Banyak kegiatan yang lebih berorientasi pada seremonial ketimbang substansi, sehingga menjauhkan organisasi ini dari perannya sebagai pusat pengembangan intelektual dan karakter bagi pelajar. Padahal, tantangan yang dihadapi generasi muda semakin kompleks, mulai dari derasnya arus informasi digital hingga ancaman krisis identitas di kalangan pelajar.
Dalam konteks ini, IPNU-IPPNU harus lebih adaptif. Organisasi ini tidak boleh hanya menjadi tempat singgah yang nyaman bagi pelajar, melainkan harus benar-benar menjadi ruang pengkaderan yang membentuk karakter dan pemikiran kritis. Jika IPNU-IPPNU ingin tetap relevan dan progresif, maka pembaruan dalam berbagai aspek; baik ideologi, sistem pengkaderan, maupun strategi gerakan—menjadi suatu keharusan.
IPNU-IPPNU perlu kembali pada ruh perjuangannya dengan menekankan aspek intelektualitas dan keilmuan dalam setiap gerakannya. Kegiatan-kegiatan berbasis riset, diskusi kritis, dan pembentukan budaya literasi harus menjadi prioritas. Selain itu, organisasi ini juga harus mampu memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan dakwah dan gerakan intelektualnya.
Kini, keputusan ada di tangan para kader. Apakah kita akan membiarkan IPNU-IPPNU hanya menjadi organisasi seremonial yang kehilangan substansi, ataukah kita akan membangkitkan kembali semangat perjuangannya agar menjadi lokomotif perubahan bagi pelajar? Inilah saatnya untuk melangkah maju dengan gagasan dan tindakan nyata. Jangan hanya berjalan di tempat saatnya, bergerak dengan visi yang lebih besar demi kemajuan bersama.
REFERENSI
Abdul Halim, M. (2016). Peran Organisasi Kepelajaran dalam Membangun Karakter Bangsa. Jakarta: Pustaka Bangsa.
Wahid, A. (2017). Revitalisasi Gerakan Pemuda: Studi Kasus Organisasi Kepelajaran Islam. Yogyakarta: Penerbit Pilar.
Sunarto, R. (2020). “Dinamika Pergerakan Pelajar NU: Kajian atas Perkembangan IPNU-IPPNU di Era Digital.” Jurnal Pendidikan dan Keislaman, 8(2), 113-129
Pengurus Pusat IPNU. (2022). “IPNU-IPPNU dan Tantangan Zaman: Menjadi Pelajar NU yang Adaptif dan Progresif.” Diakses dari www.ipnu.or.id.
LTN NU. (2023). “Peran IPNU-IPPNU dalam Penguatan Pendidikan Karakter di Era Digital.” NU Online. Diakses dari www.nu.or.id.
Penulis: Abdullah Kafabih
Editor: Ikbar Zakariya