masing-masing dari kita diciptakan dengan sebaik-baik rupa; dengan sebaik-baik bentuk. namun coba kita merenung sejenak; kesempurnaan seperti apayang dimaksud? Maksudnya, manusia diciptakan dengan sebaik-baik rupa. Tidak peduli itu orang yang buta, tuli, dll. Pada dasarnyasemua sempurna di mata Allah swt. … kita diberi kedua telinga lengkap, tapi tuli seketika saatdipanggil oleh-Nya. bukan sekali-dua kali; lima kali dalam sehari dan kita masihtidak mendengarnya. barangkali kita ini bukan manusia sempurna. Maksudnya, kita diberikan anugerah memiliki kedua telingayang lengkap, namun tidak pernah mendengar seruan-Nya (adzan) yang tidak hanya sekali-dua kali, tapi lima kali sehari. … kita diberi kedua kaki lengkap, tapi lumpuh seketika saatdipanggil oleh-Nya. terbit matahari di ujung bumi itu saja, dengan gagahnya kamuziarahi seminggu sekali. barangkali kita ini bukan manusia sempurna. Maksudnya, kita diberikan anugerah memiliki kedua kaki yang lengkap, tapi tidak pernah kita gunakan untukmemenuhi seruan-Nya (adzan), yang padahal ada banyakpara pendaki yang seminggu sekali bisa menaklukangunung-gunung yang bahkan lebih tinggi dan lebih jauhdari masjid. … andai mulut boleh mengatakan yang haq, bahwa gedung-gedung yang mereka sembah dan mereka puja-puja itu, pada dasarnya bukanlah Tuhan; bukan pula Nabi. tapi entahmengapa, firman dan sabdanya lebih didengar ketimbang kitab suci. Maksudnya, andai kita boleh berkata jujur, bahwa tempat-tempat megah yang kita datangi setiap harinya itu, (kafe, mall, kantor, dll) mungkin bukan Tuhan kita, bukan pula Nabi kita. Tapi setiap panggilannya kita pasti datang. Ada rapat, pasti datang. Kerja, pasti tepat waktu. Dan lain sebagainya. Penulis: Mohamad Hasan Alkafrowi