Pelajar dan Khalifah fil Ardh: Upaya Hifdzul Bi’ah dan Hablun Minal Alam

Sudah saatnya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) bangkit untuk mewarnai dunia pemuda dan tatanan bangsa, lewat melek terhadap isu kekinian dan strategis.

Kalau bukan IPNU dan IPPNU yang memulai kajian, entah sejauh apa kita mampu berperan bukan hanya dalam hal kepanitiaan. Lewat melek isu, kita bisa bersimpati, empati dan partisipatif menjadi konseptor sebuah kenyataan yang ideal.

Tadarus Pelajar adalah inisiasi rekan-rekan pelajar NU Kencong untuk mendorong para pelajar NU melek isu. Selain itu juga berani public speaking, berani berargumen, dan setia menjadi pendengar yang baik. Tak lain dan tak bukan adalah implementasi atas trilogi IPNU-IPPNU, dengan agenda tersebut kita belajar, berjuang dan bertakwa.

Apa yang tidak kita dapat di bangku sekolah, kampus atau pesantren harus kita dapatkan di IPNU dan IPPNU. Organisasi ini harus mengisi ruang kosong yang tidak diberi oleh lembaga pendidikan formal.

Selain itu, dalam diskusi sore yang berlokasi di kantor Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Gumukmas, kita menyimpulkan peran strategis IPNU-IPPNU, yakni penyelamatan terhadap generasi bangsa dan Nahdliyyin terutama di basis desa yang terdampak pencemaran lingkungan seperti Kepanjen dan Grenden.

Dengan harapan besar, agenda ini menjadi wasilah kita mengamalkan trilogi IPNU-IPPNU, dan menjadi ruang bagi seluruh kader untuk berekspresi. Buya Hamka dalam sebuah untaian mengatakan, “Iman tanpa ilmu bagai lentera di tangan bayi, sedangkan ilmu tanpa iman bagai lentera di tangan maling”.

Penulis : BSCC PC IPNU Kencong
Editor: Achmad Subakti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content