Kamis, 16 Januari 2025 – Maraknya persoalan sosial yang dihadapi oleh pelajar Indonesia, seperti judi online, kekerasan seksual, perundungan, dan rendahnya literasi keuangan, menjadi perhatian serius dalam kunjungan Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikdasmen) Republik Indonesia. Agenda silahturahmi ini menjadi langkah awal untuk mengkolaborasikan program-program yang bertujuan mencerdaskan generasi muda, khususnya pelajar di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, PP IPNU bertemu dengan Staf Khusus Kemendikdasmen RI, Bapak Muchlas Rowi, yang turut membahas beberapa isu sosial yang saat ini marak di kalangan pelajar. Beberapa topik utama yang dibahas antara lain adalah judi online, kekerasan seksual, perundungan, serta pentingnya membangun literasi keuangan di kalangan pelajar.
Bapak Muchlas Rowi dalam kesempatan tersebut menyampaikan, “Permasalahan sosial seperti perjudian online, rendahnya literasi keuangan, kekerasan seksual, dan perundungan di kalangan pelajar merupakan tantangan serius yang dapat menghambat perkembangan generasi muda. Fenomena ini muncul karena berbagai faktor seperti pengaruh teknologi yang tidak terkendali, kurangnya pendidikan usia dini, dan lemahnya sistem pengawasan di lingkungan pendidikan dan keluarga. Oleh karena itu, kami siap bersinergi dengan PP IPNU untuk mencari solusi bersama.”
Sulkifli Aziz, Wakil Ketua Umum PP IPNU sekaligus Kapten Squad Student Initiative (SSI), menegaskan bahwa masalah-masalah sosial ini akan menjadi fokus utama dalam kolaborasi antara PP IPNU dan Kemendikdasmen. Ia berharap, melalui kolaborasi ini, dapat tercipta lingkungan pendidikan yang lebih aman, nyaman, sehat, dan bebas dari kekerasan serta pengaruh negatif lainnya bagi pelajar.
Dalam pertemuan tersebut, PP IPNU juga mengusulkan program Squad Student Initiative yang berfokus pada empat inisiatif utama, yaitu: inisiatif pencegahan judi online, pencegahan kekerasan seksual, pencegahan perundungan, dan pencegahan pinjaman online ilegal. Program ini bertujuan untuk membekali para pelajar dengan keterampilan dan pengetahuan yang akan membuat mereka lebih produktif, kreatif, dan mandiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Sulkifli Aziz menambahkan, “Program ini juga sejalan dengan arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang berharap agar generasi muda Indonesia tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga sehat mental, aman dari ancaman kekerasan, serta memiliki keterampilan sosial yang kuat untuk menghadapi tantangan kehidupan.”
Semoga program Squad Student Initiative ini dapat membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan di Indonesia, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi pelajar untuk tumbuh dan berkembang.
Penulis: Andre Saputra
Editor: Salman