Sidoarjo, SiRekan
Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) memperingati Milad 1 Dekade atau Hari Lahir yang ke 10. Perayaan ini dipusatkan di TK Al-Islamiyah, Juwet Kenongo, Porong, Sidoarjo, Ahad (15-6). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh pembina dan alumni lintas generasi dengan penuh keakraban.
Pembina sekaligus Ketua Pertama PK IPNU UNUSIDA, M. Ajib Abdurrahman Wahid, sangat mengapresiasi inisiatif pengurus saat ini karena telah mengemas perayaan satu dekade berdirinya PK IPNU-IPPNU Unusida 2025. Menurutnya, kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi antaralumni dan pembina yang sudah lama tidak berkumpul.
“Alhamdulillah, pada momen hari ini, kita peringati 10 Tahun berdirinya PK IPNU-IPPNU Unusida. Terima kasih sudah terus berjuang di jalur keterpelajaran NU. 10 Tahun menjadi bukti kiprah dan khidmah IPNU-IPPNU di kampus kebanggan warga NU Sidoarjo ini,” ungkapnya.
Ketua PK IPNU Unusida, Ahmad Misbahul Farid, mengatakan bahwa tantangan kader saat ini ialah sinergitas atau kolaborasi dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Yakni dengan membantu promosi UNUSIDA ke sekolah-sekolah. Tak hanya itu, tantangan kemajuan teknologi yang tidak mementingkan budi pekerti sehingga akses media sosial terbuka untuk semua golongan. Hal ini yang menjadi fokus programnya saat ini.
“Ada beberapa tantangan yang dihadapi PK IPNU-IPPNU UNUSIDA sekarang. Seperti tentang kemajuan dan terbukanya teknologi yang saat ini mengambil peran di hampir semua lini dengan tidak memperhatikan budi pekerti,” katanya.
Farid yang juga mahasiswa Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen mengucapkan terima kasih atas kehadiran pembina dan alumni dalam momen yang istimewa kali ini. Hal ini menjadi motivasi atau girah berorganisasi bagi pengurus yang juga mahasiswa aktif di UNUSIDA untuk terus berkhidmah ke depan.
“Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kehadiran alumni dan pembina, hadirnya panjenengan menjadi pelecut semangat bagi kader saat ini,” jelasnya.
Sementara itu, Dosen Pembina PK IPNU-IPPNU UNUSIDA, sekaligus Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UNUSIDA, Ahmad Wahyudi, menekankan kepada pengurus harus tetap bersinergi karena organisasi tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya kerja sama yang solid. IPNU-IPPNU tidak bisa bergerak sendiri, tetapi harus menjalin sinergi dengan semua elemen, baik dari NU, lembaga pendidikan, masyarakat, maupun sesama organisasi kepemudaan. “Karena sinergi adalah fondasi kemajuan bersama,” sambungnya.
Selain itu, implementasi gagasan dan program kerja yang disusun hanya akan menjadi tumpukan rencana jika tidak dilaksanakan. “Tantangan bagi pengurus baru adalah bagaimana mengimplementasikan ide-ide cemerlang itu menjadi kegiatan nyata yang berdampak positif bagi pelajar dan masyarakat,” jelas Wahyudi.
Dalam implementasi itu pula, setiap periode harus memiliki progres yang nyata. Dalam 10 tahun ini, penting sekali mengkaji ulang program-program yang telah dilaksanakan. Tentunya, hal ini dapat menjadi evaluasi tersendiri untuk meningkatkan progres dan kebermanfaatan IPNU-IPPNU di lingkungan mahasiswa dan pelajar.
“Kita harus melihat apakah langkah kita mengalami kemajuan. Apakah tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya? Apakah IPNU-IPPNU semakin dikenal dan diminati oleh pelajar?” papar Wahyudi, yang juga Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di UNUSIDA. Menurutnya, progres bukan hanya tentang hasil besar, tetapi juga tentang konsistensi memperbaiki hal-hal kecil secara konsisten.
Bagi Wahyudi, IPNU-IPPNU harus kompetitif dalam dunia yang terus berubah. Organisasi pelajar menurut pandangannya harus tampil adaptif dan kompetitif. Alasannya, organisasi yang tidak dapat menyesuaikan perkembangan zaman akan mudah ditinggalkan oleh pengurus-pengurusnya.
“Bukan dalam arti saling menjatuhkan, tapi dalam arti mampu bersaing sehat, menunjukkan kualitas, dan memberikan manfaat nyata. IPNU-IPPNU harus menjadi organisasi pelajar yang membanggakan karena prestasinya, bukan sekadar namanya,” pungkasnyanya.
Pembina PK IPPNU Unusida, Dian Aulia Sari, menyampaikan rasa syukur atas perkembangan organisasi ini dari awal berdiri hingga 10 tahun ini, baik dari segi jumlah maupun kualitas kader. Ia mengenang masa-masa awal penuh tantangan, yang mana mengumpulkan kader masih bisa dilakukan, tetapi mempertahankan semangatnya yang sering kali sulit karena berbagai alasan dan tanggung jawab pribadi.
Ia juga mengenang momen berkesan saat PKPT (sekarang menjadi PK) yang baru berdiri 10 tahun silam. Menurut ceritanya, dulu IPNU-IPPNU UNUSIDA menjadi organisasi yang hanya diisi oleh beberapa orang dan masih dalam tahap belajar. Saat itu, PKPT belum dikenal luas di kalangan mahasiswa dan sebagai pembina, ia merasa sangat bersyukur dan berterima kasih kepada para pengurus saat ini karena mampu mewujudkan harapan lama untuk kembali bersua. “Alhamdulillah, melalui acara Milad 1 Dekade ini. Saya tidak menyangka akhirnya bisa mempertemukan kembali teman-teman setelah 10 tahun,” pungkasnya.
Kontributor: Maschan Yusuf
Editor: Fahri Reza