Menjaga Alam, Menjaga Masa Depan: Suara CBP atas Ancaman Tambang di Raja Ampat

Raja Ampat, sebuah wilayah yang dikenal sebagai surga bawah laut dunia, kini tengah menghadapi ancaman besar akibat adanya aktivitas pertambangan nikel. Kawasan yang seharusnya menjadi zona perlindungan ekologis justru dibuka untuk eksploitasi industri yang berpotensi merusak ekosistem secara permanen.

Corps Brigade Pembangunan (CBP) sebagai bagian dari gerakan pelajar Nahdlatul Ulama menyayangkan keras hal ini. Bagi CBP, pembangunan tidak boleh mengorbankan keberlanjutan lingkungan. Eksploitasi sumber daya di wilayah yang sangat peka dan sangat kaya seperti Raja Ampat adalah langkah yang bertolak belakang dengan semangat menjaga amanah bumi yang diwariskan Tuhan kepada manusia.

Kerusakan lingkungan bukan hanya akan dirasakan saat ini, tapi juga dalam jangka panjang—meninggalkan warisan bencana ekologis untuk generasi yang akan datang. Oleh karena itu, pembangunan harus berlandaskan nilai keberlanjutan, keadilan ekologis, dan perlindungan terhadap kawasan yang memiliki nilai konservasi tinggi.

Lebih dari itu, CBP percaya bahwa krisis lingkungan seperti ini tidak akan bisa dicegah jika kesadaran ekologis tidak ditanamkan sejak dini. Pendidikan lingkungan harus menjadi bagian penting dalam proses kaderisasi pelajar, terutama di lingkungan Nahdlatul Ulama. Pelajar hari ini adalah pengambil keputusan esok hari. Jika mereka tumbuh tanpa kepedulian terhadap lingkungan, maka bencana akan terus berulang.

CBP mendorong agar seluruh pelajar NU — dan pelajar Indonesia secara umum — dibekali dengan wawasan ekologis, nilai-nilai cinta lingkungan, serta kemampuan untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat. CBP siap berada di garis depan dalam membangun gerakan pelajar yang sadar lingkungan: melalui diskusi, pelatihan, aksi nyata, dan keterlibatan dalam advokasi kebijakan.

Raja Ampat adalah pengingat bahwa kita sedang berjalan di garis tipis antara kemajuan dan kehancuran. Sudah saatnya kita berpihak kepada bumi—bukan karena kita menolak kemajuan, tapi karena kita ingin masa depan tetap ada.

Pendidikan Lingkungan Sejak Dini: Kunci Pencegahan Krisis Ekologis
Sebagai bagian dari Ikatan Pelajar NU, CBP memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi garda terdepan dalam menyuarakan pentingnya pendidikan lingkungan sejak dini, khususnya di kalangan pelajar NU, dan pelajar Indonesia pada umumnya.

Pendidikan lingkungan tidak bisa ditunda. Pelajar hari ini adalah pemimpin masa depan. Mereka harus tumbuh dengan kesadaran bahwa bumi bukan untuk dieksploitasi tanpa batas, tetapi harus dirawat dengan cinta dan tanggung jawab.

CBP mendorong agar kegiatan ekstrakurikuler, dan gerakan pelajar memasukkan isu-isu lingkungan sebagai bagian dari pembentukan karakter dan tanggung jawab sosial. Kesadaran lingkungan bukan sekadar teori, tapi harus menjadi gaya hidup generasi muda.

Penulis: Muhammad Abdul Hakam, Komandan DKN CBP PP IPNU
Editor: Achmad Subakti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content