Sidoarjo, SiRekan
Dua kader Pimpinan Komisariat (PK) IPNU dan IPPNU Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA), Nur Syaifullah Yusufal Ichwan dan Fahimatus Sania, berhasil meraih juara pertama dalam ajang UNUSIDA National Econpreneur Competition (UNEC) 2025 yang berlangsung di Sidoarjo, Rabu (2/7/2025). Kompetisi tingkat nasional ini diselenggarakan oleh BEM Fakultas Ekonomi UNUSIDA dan diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kemenangan mereka diraih berkat inovasi briket ramah lingkungan bernama EcoPaska, yang terbuat dari limbah ampas kopi dan dinilai memiliki nilai ekonomi serta dampak sosial yang kuat.
Tim mereka, yang diberi nama Callmeysn, mengangkat konsep energi terbarukan berbasis komunitas. Melalui produk EcoPaska (Eco-friendly Coffee Waste Briquette), Yusuf dan Sania menawarkan solusi pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Inovasi ini tidak hanya menjadi gagasan bisnis, tetapi juga bagian dari upaya membangun kesadaran generasi muda terhadap pentingnya pengelolaan limbah dan potensi lokal.
Yusuf, yang menjabat sebagai Koordinator Departemen Organisasi PK IPNU UNUSIDA, menyebut EcoPaska lahir dari keprihatinan terhadap banyaknya ampas kopi yang terbuang. Dengan pendekatan circular economy, timnya mengubah limbah tersebut menjadi briket efisien, bersih, dan layak dikembangkan di kalangan UMKM.
“EcoPaska bukan sekadar inovasi energi. Ini adalah ajakan untuk melihat ulang cara kita memandang limbah dan potensi yang tersimpan di dalamnya,” ujar Yusuf.
Dengan mengusung slogan “Dari ampas tersisa, jadi energi luar biasa”, produk briket ini dinilai layak bersaing di pasar, baik untuk penggunaan rumah tangga maupun skala industri kecil. Dewan juri pun mengapresiasi aspek keberlanjutan, kreativitas, dan kelayakan bisnis dari produk tersebut.
Fahimatus Sania, yang juga aktif sebagai anggota Departemen Media, Teknologi, dan Informasi PK IPPNU UNUSIDA, mengaku bahwa proses mengikuti kompetisi ini penuh tantangan. Mereka harus membagi waktu antara tugas akademik dan persiapan lomba, mulai dari penyusunan proposal hingga pembuatan prototipe.
“Walaupun melelahkan, proses ini sangat memberi pelajaran. Kami belajar mengelola waktu, bekerja dalam tim, dan percaya pada ide sendiri. Apresiasi terhadap EcoPaska menjadi hadiah atas perjuangan kami,” kata Sania.
Selain tim Callmeysn dari UNUSIDA, kompetisi UNEC 2025 juga menobatkan Tim EliXirelk dari Politeknik Negeri Malang sebagai juara kedua, serta tim S.I.B Consultant dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) di posisi ketiga.
Keberhasilan Yusuf dan Sania menjadi bukti bahwa kader IPNU-IPPNU mampu menciptakan karya inovatif yang berdampak luas. Harapannya, prestasi ini bisa memotivasi pelajar dan mahasiswa NU di seluruh Indonesia untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat.
Kontributor: Maschan Yusuf
Editor: Ikbar Zakariya