Kencong, SiRekan
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kencong menggelar kajian bertajuk “Refleksi Filosofis: Pendidikan, Ijazah, dan Makna Berpikir.” Acara ini diigelar di Kencong pada Senin (17/3/2025).
Ketua PC IPNU Kencong, Rekan Nawawi dalam sambutannya menyampaikan bahwa masih banyak masyarakat yang menganggap ijazah sebagai satu-satunya ukuran keberhasilan pendidikan.
“Kita perlu memahami bahwa pendidikan bukan hanya tentang mendapatkan ijazah, tetapi juga tentang bagaimana kita berpikir dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Salah satu pemateri dalam kajian ini menambahkan refleksi kritis terkait sistem pendidikan saat ini. “Apakah ijazah adalah bukti seseorang pernah bersekolah atau bukti bahwa seseorang mampu berpikir? Jika kita hanya berpatokan pada dokumen formal, maka esensi pendidikan akan menjadi sempit. Namun, jika kita melihat dari sisi intelektual dan kontribusi nyata, maka pendidikan memiliki makna yang lebih dalam,” jelasnya.
Acara ini bertujuan untuk membahas esensi pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada ijazah sebagai bukti administratif, tetapi juga pada pengembangan pola pikir kritis dan karakter individu.
Dalam diskusi tersebut, para peserta menyoroti pandangan filsuf pendidikan seperti John Dewey yang menegaskan bahwa pendidikan bukan sekadar persiapan untuk masa depan, tetapi merupakan proses hidup yang terus berkembang. Dewey menekankan pentingnya pendidikan dalam membentuk individu yang mandiri, inovatif, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosialnya.
Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta dari berbagai latar belakang turut berbagi pandangan mereka tentang pentingnya mengembangkan pola pikir kritis dalam pendidikan. Melalui kajian ini, PC IPNU Kencong berharap agar paradigma masyarakat tentang pendidikan dapat bergeser dari sekadar mengejar ijazah menjadi menumbuhkan budaya berpikir yang lebih luas dan bermanfaat.
Kontributor: Nawami
Editor: Achmad Subakti