PW IPNU Sumatra Barat Dukung Kebijakan Pembatasan Penggunaan Ponsel di Sekolah

Padang, SiRekan
Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Sumatra Barat menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Dinas Pendidikan Sumatra Barat terkait pembatasan penggunaan telepon seluler (ponsel) di lingkungan satuan pendidikan, Jumat (23/5/2025).

Kebijakan tersebut merujuk pada Surat Edaran Nomor: 100.3.4.4/3240/SEK/DISDIK-2025 yang diberlakukan untuk seluruh SMA, SMK, dan SLB di provinsi Sumatra Barat.

Ketua PW IPNU Sumbar, Metra Wiranda Putra, menilai kebijakan ini sangat tepat diterapkan demi menjaga efektivitas proses belajar mengajar. Menurutnya, penggunaan ponsel di kelas kerap menghambat proses transfer ilmu dari guru kepada siswa.

“Seringkali siswa justru menggunakan ponsel untuk bermain gim, menonton film, atau berselancar di media sosial. Hal ini jelas mengganggu fokus dan melemahkan daya tangkap mereka dalam belajar,” ungkap Metra.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembatasan ini bukan sekadar untuk meningkatkan kedisiplinan, melainkan langkah strategis untuk mendorong prestasi dan kreativitas siswa. Ia juga menyoroti ketergantungan siswa pada informasi instan yang dapat menurunkan kepercayaan diri serta melemahkan daya pikir kritis.

Untuk itu, Metra mendorong adanya sosialisasi yang masif kepada guru, orang tua, dan wali murid agar tidak terjadi kesalahpahaman serta menciptakan dukungan yang luas terhadap kebijakan tersebut.

“Pemantauan secara intens dan berkala oleh guru sangat diperlukan agar kebijakan ini berjalan sesuai harapan,” tegasnya.

Ia juga menyarankan agar disusun sanksi yang tegas bagi siswa dan guru yang melanggar aturan, guna memastikan efektivitas pelaksanaannya.

Namun demikian, Metra mengingatkan bahwa pembatasan ini harus dibarengi dengan inovasi dalam metode pembelajaran. Guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang menarik agar perhatian siswa tetap terjaga.

Berdasarkan surat edaran, uji coba kebijakan ini akan berlangsung dari Juni hingga September 2025. Jika hasilnya positif, Metra berharap kebijakan serupa bisa diterapkan di jenjang pendidikan lain seperti MAN, MTs, SLTP, MIN, dan SD.

“Pembatasan penggunaan ponsel bukan berarti anti terhadap teknologi, tetapi mendorong siswa agar lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menggunakannya,” tutup Metra.

Kontributor: Metra Wiranda Putra
Editor: Achmad Subakti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content