Peringati Harlah ke-102 NU, IPNU IPPNU Kemiri Deklarasi Anti Bullying

Kemiri, Sirekan
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Kemiri menggelar Deklarasi Pelajar Anti-Bullying dalam rangkaian peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kemiri.

Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Sabtu (25/01/2025) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pelajar terhadap bahaya perundungan serta mendorong peran aktif dalam pencegahannya.

Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Tanfidziyah MWCNU Kemiri, Bidang Dakwah MWCNU Kemiri, Ketua IPNU Kemiri, Ketua IPPNU Kemiri, Panitia Deklarasi Pelajar NU Kemiri, serta peserta yang berasal dari berbagai sekolah di Kecamatan Kemiri. Deklarasi ini juga dikemas dalam bentuk Makrab Lintas Organisasi Pelajar se-Kecamatan Kemiri, yang melibatkan berbagai organisasi pelajar, termasuk OSIS dan DKR.

IPNU-IPPNU Kemiri yang dinahkodai oleh Hendro Priyono dan Kharisma turut menggandeng para ketua OSIS untuk bekerja sama dalam menyukseskan deklarasi ini. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari Pra-Konferancab PAC IPNU-IPPNU Kemiri ke-VII.

Acara dibuka oleh Ky. Afif Jaelani dari jajaran pengurus MWCNU Kemiri, yang dalam sambutannya memberikan apresiasi terhadap IPNU-IPPNU Kemiri atas peran aktifnya dalam membina kader-kader pelajar. Ia menilai deklarasi ini sebagai terobosan penting dalam mengawal isu perundungan dan perlindungan perempuan di lingkungan pelajar.

Puluhan pelajar dari berbagai organisasi turut serta dalam kegiatan ini dengan antusias. Para dewan pembina organisasi juga hadir sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pemberantasan perundungan di kalangan pelajar.

Hendro, Ketua IPNU Kemiri, menyampaikan bahwa deklarasi ini diharapkan menjadi momentum diskusi serius mengenai isu bullying dan kekerasan terhadap perempuan di sekolah. Selain itu, dalam kegiatan ini juga dilakukan pembentukan dan peluncuran Tim Satgas Pelajar Anti-Bullying dan Perlindungan Perempuan, yang diawali dengan talk show, deklarasi, serta penyalaan api unggun bersama mitra kerja sama.

“Pada kegiatan malam hari ini saya harapkan menjadi diskusi yang lebih serius bagi teman-teman pengurus dan juga tim satgas yang baru dibentuk, isu bullying yang ada di sekolah kemudian kekerasan terhadap perempuan, serta ini menjadi salah bentuk gerakan dan juga terobosan terobosan baru dalam dunia organisasi,” ujar Hendro.

Selama kegiatan makrab tersebut PAC IPNU IPPNU Kemiri juga membentuk sekaligus launching Tim SATGAS Pelajar Anti bullying dan Perlindungan Perempuan dengan langkah awal yakni melakukan Talks Show, Deklarasi, dan juga dilanjutkan dengan penyalaan api unggun yang mana diikuti oleh Mitra Kerjasama yang sudah dibentuk pada sebelumnya.

Hal ini bertujuan untuk membantu mengawal para pelajar korban bullying dan juga kekerasan yang mana kasus kasus seperti ini perlu kita usut sampai tuntas untuk memberikan lampu merah kepada para pelaku.
Ketua Panitia, Ahmad Rohaefi, menyoroti banyaknya kasus bullying yang sering diselesaikan secara kekeluargaan, namun tidak memberikan efek jera bagi pelaku. Ia menegaskan bahwa perlu adanya penanganan khusus terhadap korban bullying dan kekerasan agar tidak hanya menjadi formalitas semata.

“Dengan kondisi korban yang mentalnya menjadi rusak karena kasus tersebut, perlu adanya penanganan khusus pada korban bullying ataupun kekerasan pada perempuan,” ungkapnya.

Kontributor: H. P. Akhmad Najeh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content