Di tengah tingginya semangat pelajar dan mahasiswa dalam mengejar pendidikan, kabar gembira sempat datang dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Program Beasiswa Kukar Idaman yang memberikan dukungan pendidikan bagi generasi muda.
Pada periode sebelumnya (tahun 2024), program ini mendapat apresiasi luas karena mampu memberikan beasiswa yang cukup membantu kebutuhan pendidikan pelajar dan mahasiswa. Namun, pada tahap pertama periode 2025 yang baru dibuka, publik dibuat terkejut. Nominal beasiswa dipangkas secara signifikan, jauh dari jumlah sebelumnya.
Padahal, anggaran yang dialokasikan untuk program ini mencapai Rp8 miliar. Perbandingan data menunjukkan bahwa pada periode 2024 nominal beasiswa untuk jenjang D4 dan S1 sekitar Rp5 juta, sedangkan pada periode 2025 jumlahnya turun drastis hingga sekitar 75%.
Banyak penerima beasiswa mengaku kecewa karena nominal yang diberikan kini tidak mampu menutupi kebutuhan pokok pendidikan, seperti biaya SPP, buku, dan keperluan penunjang lainnya. Publik pun bertanya-tanya, mengapa nominal yang diberikan tidak lagi selaras dengan kebutuhan dasar pendidikan? Ke mana alokasi anggaran yang seharusnya menjadi prioritas utama Pemkab dalam bidang pendidikan?
Dilansir dari akun resmi Kesra Kabupaten Kutai Kartanegara, pihak Pemkab menyebut bahwa pengurangan nominal ini disebabkan oleh adanya penambahan kuota sekitar 2.667 penerima. Namun, alasan tersebut dinilai kurang jelas. Sebab, seharusnya penambahan kuota sudah diperhitungkan dengan matang sejak awal, mengingat anggaran yang disiapkan cukup besar.
Kesan yang muncul, program ini lebih condong sekadar memenuhi kewajiban formal, bukan murni untuk membantu generasi muda menggapai pendidikan yang layak. Terlebih, di tengah adanya anggaran untuk festival yang bukan prioritas pembangunan, mestinya pos tersebut dapat dialihkan untuk memperkuat sektor pendidikan.
Pendidikan adalah kunci utama dalam menyongsong Indonesia Emas 2030. Sudah seharusnya Pemkab Kutai Kartanegara menempatkan pendidikan sebagai prioritas tertinggi, bukan justru memangkas dukungan bagi para pelajar dan mahasiswa yang menjadi tulang punggung masa depan bangsa.
Penulis: Akhmad Fikri Zakaria, Ketua PC IPNU Kutai Kartanegara
Editor: Achmad Subakti