Nganjuk, SiRekan
Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Pelem, Kertosono sukses menyelenggarakan Semarak Bazar Muharram 1447 H. Kegiatan tersebut menjadi kolaborasi antara dengan Karang Taruna sebagai bentuk syiar Islam dan penguatan nilai-nilai budaya lokal, Rabu (2/7/2025) hingga Sabtu (5/7/2025).
Ketua Karang Taruna Desa Pelem, Fefen Agus Salim, menjelaskan bahwa kegiatan ini berlangsung selama empat hari dengan berbagai agenda edukatif, religius, dan kultural.
“Sinergitas ini menjadi ruang bagi anak-anak muda untuk menunjukkan kiprah dan peran aktif mereka di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini bisa menjadi contoh gerakan pemuda yang menyentuh seluruh elemen masyarakat, tanpa meninggalkan akar tradisi dan nilai keislaman.
Kegiatan dibuka pada hari pertama dengan Pengajian Akbar dan Sholawatan Bersama. Ketua PR IPNU Pelem, Ridho Putra Dwi Kerta, menuturkan bahwa pembukaan ini dipilih sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Rasulullah SAW.
“Kami ingin memulai rangkaian acara dengan nuansa religius yang kuat. Ini bukan sekadar bazar, tapi juga ruang dakwah yang ramah budaya,” ucap Ridho.
Bazar tersebut menampilkan berbagai hiburan dan kegiatan menarik yang menyentuh semua kalangan usia. Ketua PR IPPNU Pelem, Arianti Lisa Octaviani Putri, menjelaskan bahwa keberagaman acara menjadi daya tarik tersendiri.
“Kami hadirkan dongeng anak, pertunjukan sulap, badut kreatif, lomba pildacil dan adzan, penampilan musik band hingga baris-berbaris. Semua dikemas agar sesuai dengan segmentasi usia masyarakat,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa bazar ini adalah bentuk nyata bahwa IPNU-IPPNU mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan identitas keislaman dan kebudayaannya.
Apresiasi juga datang dari Ketua Tanfidziyah PRNU Pelem, Sayyid Hasyim, yang memuji semangat para pelajar NU dalam merancang dan melaksanakan kegiatan yang penuh nilai dan inovasi.
“PR IPNU-IPPNU Pelem tak pernah berhenti melahirkan ide-ide baru dalam berdakwah. Kami, dari jajaran NU desa, selalu mendukung penuh setiap gerak langkah mereka,” ujarnya.
Suasana malam yang cerah diwarnai semarak aktivitas warga dan pengunjung. Sebanyak 50 tenda bazar disiapkan untuk menyambut pembeli, didukung 15 pengisi acara serta sistem keamanan yang terjaga demi kenyamanan bersama.
Rekanita Lisa berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai kegiatan perdana, melainkan menjadi tradisi tahunan yang berdampak luas bagi masyarakat.
“Semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi generasi muda Nahdliyyin untuk terus berkarya dan mengabdi,” pungkasnya.
Kontributor: Aurelya Queensya
Editor: Achmad Subakti
