Semarang, SiRekan
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Tengah menggelar Training of Trainer (TOT) dan Diklat Pembina Komisariat di Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) Semarang.
Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari 20 sekolah terpilih di Jawa Tengah dan berlangsung selama tiga hari, dari Jumat hingga Minggu, (25-27/4/2025).
Ketua PW IPNU Jawa Tengah, Rekan Muhammad Irfan Khamid, menekankan pentingnya sinergi antara IPNU dan LP Ma’arif NU.
“Kita lahir dari rahim Ma’arif, maka sudah selayaknya bersinergi dan menjadikannya rumah kita,” ujarnya.

Rekan Irfan juga mengajak kader IPNU untuk merefleksikan sejarah dan kembali kepada segmentasi sebagai wadah pelajar, santri, dan mahasiswa.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat kaderisasi dan membangun sinergi kelembagaan yang kokoh antara IPNU dan Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU.
“Kongres Makassar menjadi tonggak kembalinya IPNU ke akar. Kita bukan organisasi alumni, bukan organisasi umum, kita pelajar! Maka pelajar harus bergerak, harus terkawal, dan harus terkonsolidasi dengan baik,” tegasnya.
IPNU dan IPPNU Jawa Tengah berharap dapat mencetak pelatih dan pembina yang mumpuni untuk menghidupkan kembali komisariat-komisariat di sekolah secara masif dan terstruktur.
“Target kita ke depan jelas. Kita ingin komisariat-komisariat bukan sekadar nama, tapi menjadi ruang pembinaan nyata. Mari kita sukseskan misi besar ini bersama-sama,” tutup Rekan Irfan.
Kontributor: Faqih
Editor: Ikbar Zakariya