PC IPNU Kabupaten Bandung Tegas Bersikap atas Tragedi Tewasnya Driver Ojol dalam Aksi Demonstrasi

Bandung, SiRekan
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Bandung menyampaikan duka cita yang mendalam sekaligus keprihatinan besar atas wafatnya seorang pengemudi ojek online dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta. Tragedi ini diduga kuat terjadi akibat tindakan represif aparat kepolisian, yang seharusnya menjadi pelindung rakyat namun justru menimbulkan korban jiwa.

Kehilangan nyawa dalam ruang demokrasi adalah luka bersama, bukan sekadar peristiwa biasa. Menyampaikan pendapat merupakan hak asasi yang dijamin konstitusi, sehingga segala bentuk kekerasan terhadap rakyat yang memperjuangkan aspirasi tidak bisa ditoleransi.

Sikap PC IPNU Kabupaten Bandung Sebagai organisasi pelajar NU yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan kemanusiaan, kami menegaskan beberapa hal berikut:

Pertama, menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran serta kekuatan.

Kedua, menolak dengan tegas segala bentuk kekerasan aparat yang berujung pada hilangnya nyawa rakyat. Kepolisian seharusnya hadir sebagai pelindung masyarakat, bukan menjadi penyebab jatuhnya korban.

Ketiga, mendesak aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan yang terbuka, objektif, dan menyeluruh. Setiap pihak yang bersalah, lalai, atau menyalahgunakan kewenangan wajib dimintai pertanggungjawaban sesuai hukum yang berlaku.

Keempat, menyerukan kepada seluruh pemangku kebijakan dan pihak berwenang untuk lebih mengutamakan jalur dialog dan pendekatan persuasif dalam menyikapi aspirasi rakyat, karena kekerasan hanya akan memperlebar jarak antara rakyat dengan negara.

Kelima, mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya kader dan pelajar NU di wilayah Kabupaten Bandung, untuk tetap menjaga kondusivitas, menyuarakan aspirasi secara santun dan damai, serta konsisten memperjuangkan tegaknya keadilan sosial bagi semua.

Ketua PC IPNU Kabupaten Bandung, Lutfi Maulana Muhamad, menegaskan bahwa pelajar NU tidak akan tinggal diam melihat ketidakadilan.

“Satu nyawa rakyat adalah harga yang tak ternilai. Negara harus bertanggung jawab sepenuhnya agar peristiwa serupa tidak terulang kembali,” ujarnya.

Dalam pandangan yang sama, Wakil Ketua PC IPNU Kabupaten Bandung, Deden Syamsul Romli, menambahkan bahwa kehilangan satu jiwa rakyat berarti kehilangan kepercayaan terhadap negara.

“Tidak ada alasan yang dapat membenarkan korban jiwa dalam aksi damai,” tegasnya.

Meneguhkan Nilai Kemanusiaan dan Demokrasi
PC IPNU Kabupaten Bandung meyakini bahwa tragedi ini adalah persoalan serius yang mengancam kredibilitas institusi negara. Jika aparat tidak berbenah, kepercayaan publik akan semakin runtuh.

Lutfi menambahkan, sebagai Pelajar NU, pihaknya merasa wajib untuk bersuara. Menegakkan martabat manusia, menjaga keadilan, serta mengutamakan musyawarah adalah amanah para ulama yang harus dijaga oleh pelajar hari ini.

“Kami menegaskan, demonstrasi adalah hak rakyat yang harus difasilitasi, bukan ditekan dengan kekerasan. Ruang demokrasi harus tetap aman, damai, dan manusiawi. Hidup Pelajar Indonesia! Hidup IPNU! Hidup Rakyat!” pungkasnya.

Kontributor: Lutfi Maulana Muhamad
Editor: Achmad Subakti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content