Sirekan – Jakarta – Pelantikan jajaran pengurus Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) dan jajaran pengurus Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU) masa khidmat 2022-2025 oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PB NU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dengan mengangkat tema “Pelajar Nusantara Merajut Persatuan dan Membangun Peradaban”, digelar di Hotel Golden Boutique Jakarta, Selasa, 31 Januari 2023.
Muhammad Agil Nuruz Zaman terpilih sebagai Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) masa khidmah 2022-2025. Whasfi Velasufah terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU masa khidmah 2022-2025.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dalam sambutannya mengatakan melarang lambang atau simbol-simbol NU digunakan untuk kepentingan pribadi. Penggunaan simbol maupun atribut NU di luar koridor PBNU sebagai pencatutan yang ilegal, tegasnya.
Secara khusus Gus Yahya meminta kepada para pengurus PP IPNU-IPPNU yang baru saja dilantik agar dapat menjaga amanah dengan baik dan memahami visi-misi PBNU, serta dapat mengimplementasikannya secara padu.
Serta mampu mengeksekusi dan melaksanakan tugas-tugas secara koheren,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibien, Rembang itu.
Tugas kader IPNU-IPPNU adalah memajukan dan melaksanakan kewajiban yang menjadi garis perjuangan NU, tambah Gus Yahya.
Sementara itu Ketua IPNU terpilih periode 2022-2025, Muhammad Agil Nuruz Zaman mengatakan dengan pelantikan jajaran pengurus sebagai sebuah langkah awal kita menyambut visi besar PBNU membangun peradaban. Sistim kaderisasi kita ubah sesuai mekanisme organisasi dan arahan PBNU. IPNU fokus pada pengembangan organisasi, jelasnya.
Dirinya akan fokus kegiatan di grassroots dan memperkuat komisariat-komisariat di sekolah yang menjadi suplai kaderisasi IPNU di masa mendatang. Mengembangkan IPNU sebagai organisasi yang modern dengan berbasis riset dan digitalisasi, serta mendayagunakan potensi kader dan anggota secara maksimal.
Lanjut Agil, kita akan bedah mekanisme sistem kaderisasi melalui rapat, lokakarya dan diskusi- diskusi karena banyak hal yang akan kita capai.
Disinggung politik praktis, Agil menjelaskan tidak etis ketika saya sebagai ketua IPNU membawa IPNU ke ranah politik praktis. Ketika ada kader IPNU berkecimpung di politik praktis tidak ada kaitan dengan IPNU. Terjun dalam politik praktis adalah secara personal karena prestasi atau ikhtiar pribadi untuk berkecimpung dalam dunia politik, bebernya.
Harapan saya kepada rekan rekan, PBNU sangat serius membangun generasi muda PBNU. Kalau momen ini tidak diambil manfaat oleh kader IPNU kita akan ketinggalan, tutupnya.
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama atau yang disingkat dengan IPNU adalah sebuah organisasi pelajar Nahdliyyin yang berdiri pada tanggal 24 Februari tahun 1954 di Semarang. IPNU adalah salah satu organisasi di bawah naungan Jamiyyah Nahdlatul Ulama, tempat berhimpun, wadah komunikasi, wadah aktualisasi dan wadah yang merupakan bagian integral dan potensi generasi muda Indonesia secara utuh.