PR IPNU-IPPNU Desa Jajar Jaga Tradisi Amaliyah di Tengah Kesibukan Kaderisasi

Trenggalek, Sirekan

Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Jajar, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, menggelar tiga rangkaian acara sekaligus pada Sabtu-Senin (25-27/01/2025).

Kegiatan tersebut meliputi pelantikan pengurus masa khidmat2024-2026, kaderisasi Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) III 2025, serta peringatan Isra Mikraj yang bertepatan dengan bulan Rajab sekaligus perayaan Rejeban.

Dalam proses kaderisasi, terdapat berbagai dinamika yang mewarnai jalannya kegiatan, baik suka maupun duka, kelelahan maupun semangat, yang dirasakan oleh panitia maupun peserta demi keberhasilan acara. Di tengah padatnya agenda tersebut, pengurus PR IPNU-IPPNU Desa Jajar tetap berkomitmen untuk meneguhkan dan menjaga tradisi amaliyah NU, meskipun dihadapkan pada berbagai kesibukan.

“Di balik segala macam kesibukan dalam pelaksanaan kegiatan, kami bertekad untuk tidak melupakan tradisi amaliyah NU. Ini adalah kekayaan yang luar biasa dan harus terus dijaga, terutama oleh generasi muda,” ujar salah satu pengurus.

Pengurus PR IPNU-IPPNU Desa Jajar meyakini bahwa amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), yang banyak diamalkan oleh warga NU di Indonesia, merupakan warisan berharga yang patut dijaga. Tidak semua organisasi keagamaan memiliki tradisi ibadah Islam seperti ini, sehingga keberadaannya menjadi kekayaan yang luar biasa.

Oleh karena itu, di tengah berbagai tantangan dalam menyukseskan acara, pengurus bersama seluruh anggota berupaya mempertahankan nilai-nilai tersebut. Komitmen ini diwujudkan melalui perayaan Rejeban dan peringatan Isra’ Mi’raj, yang diisi dengan kegiatan istigasah. Setelahnya, seluruh panitia, peserta, serta anak-anak TPQ MiftahulKhoirot berkumpul dalam kebersamaan dengan makan bersama, sebagai bentuk kekompakan dan pelestarian tradisi.

Amaliyah seperti itu harus dipertahankan di tengah masyarakat, terutama di kalangan pemuda dan pemudi di era modern ini. Selain sebagai bentuk ibadah, kegiatan tersebut juga terbukti mampu mempererat kebersamaan. Dengan adanya kedekatan ini, diharapkan dapat membawa kebaikan.Jika melihat kembali peran para ulama dan pendiri bangsa, berbagai permasalahan rumit yang dihadapi bangsa ini mampu diurai dan diselesaikan melalui nilai-nilai kebersamaan.

Penulis: Muhammad Maskur Muhsin

Editor: Hasan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content