Pemalang, SiRekan
Di bawah langit malam yang teduh dan gemerlap lampu Taman Keris Desa Mandiraja, pelajar Nahdliyyin berkumpul dalam acara bulanan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Moga bertajuk PENA LUSA (Pelajar Nahdliyyin Lungguh Sareng), Sabtu (26/7/2025).
Agenda rutin ini menjadi ruang ekspresi, diskusi, sekaligus refleksi, dengan tema yang cukup menggelitik: “Apakah Gen Z Pemalas?”
Para peserta dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing membedah subtema berikut Dampak positif Gen Z di era sekarang, Dampak negatif Gen Z di era sekarang, Cara mengatasi dampak negatif Gen Z dan Pengaruh Gen Z di era digital.
Wakil Ketua III PAC IPNU Moga, M. Miftahul Huda, menyampaikan bahwa kegiatan PENA LUSA dirancang untuk membangun budaya diskusi di kalangan pelajar Nahdliyyin.

“Pertemuan kali ini menjadi forum penting untuk membedah peran dan tantangan Generasi Z. Kami berharap para peserta dapat melatih kemampuan komunikasi, memperluas wawasan, dan bersama-sama merumuskan solusi terhadap berbagai persoalan generasi saat ini,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa perkembangan teknologi dan kehadiran kecerdasan buatan (AI) menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Gen Z. “Perkembangan ini tidak bisa dihindari. Justru kita perlu memahami bagaimana teknologi membentuk pola pikir dan perilaku generasi muda, agar bisa memanfaatkannya secara bijak,” jelasnya.
Sementara itu, M. Aries, salah satu alumni Lakmud sekaligus fasilitator diskusi, menegaskan bahwa Gen Z tidak bisa serta-merta dilabeli pemalas.
“Generasi ini justru adaptif terhadap teknologi, kreatif, dan memiliki daya inovasi yang tinggi. Meski demikian, kemudahan akses digital membawa tantangan tersendiri, seperti adiksi media sosial dan berkurangnya interaksi sosial secara langsung. Hal ini perlu disikapi bersama,” ujarnya.
Kontributor: Laelatul Itqi
Editor: Achmad Subakti