Bandung Barat, SiRekan
CILILIN, 26 Oktober 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Cililin menyelenggarakan Seminar Literasi Digital Santri 2025 bertajuk “Bersuara dan Berkarya di Era Media.” Kegiatan ini berlangsung di Aula Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, dan dihadiri oleh 30 pelajar serta santri dari berbagai pesantren di wilayah Cililin.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber kompeten di bidangnya, yakni Nita Nurpadilah selaku pemateri Public Speaking, dan Rama Guna Wibawa, S.I.Kom, seorang konten kreator sekaligus praktisi media digital. Turut hadir pula Kasi Binwas Kecamatan Cililin, Bapak Yanyan Nuryansyah, Sekretaris PC IPNU Kabupaten Bandung Barat, M. Rizki, serta jajaran pengurus PAC IPNU–IPPNU Cililin.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperkuat kesadaran literasi digital di kalangan pelajar dan santri, agar mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat, sekaligus menanamkan nilai-nilai keislaman dalam penggunaan media. Suasana seminar berlangsung interaktif dan penuh antusiasme, diwarnai dengan sesi diskusi dan praktik berbicara di depan publik yang dipandu langsung oleh para pemateri.
Ketua pelaksana, Rekan M. Alfan, dalam sambutannya menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral santri di tengah arus perkembangan digital.
“Di era yang serba digital ini, suara santri perlu hadir di ruang publik bukan hanya sebagai penonton, tetapi sebagai pencipta karya dan pembawa pesan kebaikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PAC IPNU Kecamatan Cililin, Rekan Ibnu Hafiz, menegaskan pentingnya keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan adab bermedia.
“Santri tidak hanya pandai mengaji, tapi juga harus cakap berbicara dan bijak bermedia. Menjadi santri berarti menjaga adab sekaligus berani bersuara dan berdakwah melalui karya. Saya teringat sebuah kutipan, ‘Siapa yang menguasai media, dia akan menguasai dunia,’” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.
Ketua PAC IPPNU Kecamatan Cililin, Rekanita Avka Nafhisya, menambahkan bahwa literasi digital bukan hanya tentang kemampuan mengakses informasi, melainkan juga kemampuan memahami, menganalisis, dan menggunakan informasi secara bertanggung jawab.
“Santri harus menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan berakhlak. Saya percaya santri memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat yang lebih baik melalui literasi digital,” ucapnya.
Kegiatan ini turut mendapatkan apresiasi dari pemerintah setempat. Kasi Binwas Kecamatan Cililin, Bapak Yanyan Nuryansyah, menilai bahwa santri harus mampu menghadapi tantangan zaman dengan wawasan yang luas.
“Santri itu harus melek digital karena saat ini kita hidup di zaman media. Santri bukan hanya mendalami ilmu spiritual, tetapi juga harus memahami pengetahuan umum agar tidak tertinggal oleh perkembangan zaman,” katanya.
Senada dengan itu, Sekretaris PC IPNU Kabupaten Bandung Barat, M. Rizki, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan langkah strategis dalam membentuk karakter santri yang adaptif terhadap kemajuan teknologi.
“Seminar literasi digital ini adalah bagian dari upaya IPNU–IPPNU dalam membentuk generasi santri yang mampu memahami berbagai isu secara komprehensif, tidak mudah terpengaruh oleh informasi menyesatkan, dan dapat berkomunikasi secara bijak di ruang publik,” ungkapnya.
Dalam sesi pematerian, Nita Nurpadilah menjelaskan pentingnya kemampuan berbicara dengan adab dan nilai.
“Public speaking bukan sekadar berbicara di depan banyak orang, tapi bagaimana menyampaikan gagasan dengan adab. Santri IPNU–IPPNU harus mampu menjadi komunikator yang beretika, berwawasan, dan menginspirasi,” ujarnya.
Sedangkan Rama Guna Wibawa, S.I.Kom, menekankan bahwa santri perlu memahami arah dan nilai dari setiap karya digital yang dibuat.
“Bikin konten bukan cuma soal trending, tapi soal pengaruh. Santri masa kini harus memahami bahwa setiap karya digital membawa nilai dan arah. Maka tugas santri bukan hanya mengikuti arus tren, tapi menjadi bagian dari perubahan digital yang beradab dan bernilai dakwah,” jelasnya.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama santri bermedia sehat, sebagai simbol tekad kader IPNU–IPPNU Cililin untuk terus mengedepankan nilai-nilai akhlak, adab, dan kecerdasan digital dalam setiap aktivitas bermedia.
Melalui kegiatan ini, PAC IPNU–IPPNU Cililin menegaskan komitmennya untuk menghadirkan generasi santri yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlakul karimah di era digital. Literasi digital bagi santri bukan sekadar kemampuan teknis, melainkan bentuk dakwah kontekstual yang mencerminkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah di tengah perkembangan zaman. Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU–IPPNU Cililin sukses menggelar Seminar Literasi Digital Santri 2025 bertema “Bersuara dan Berkarya di Era Media” di Aula Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, pada Minggu (26/10/2025).
Kontributor: Nasya Syifa Nurfalah
Editor: Ikbar Zakaria
Foto: PAC IPNU–IPPNU Cililin
