Setiap tanggal 17 Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia memperingati peristiwa Nuzulul Qur’an, yaitu momen bersejarah saat wahyu pertama Allah SWT diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Secara harfiah, Nuzulul Qur’an berarti “turunnya Al-Qur’an,” yang menjadi awal dari perjalanan suci penyampaian risalah Islam kepada umat manusia.
Peristiwa ini menjadi sangat penting dalam perkembangan agama Islam, sebab Al-Qur’an adalah pedoman utama yang membimbing umat Muslim dalam berbagai aspek kehidupan. Wahyu-wahyu Al-Qur’an diturunkan secara bertahap selama kurang lebih 23 tahun, dari tahun 610 M hingga 632 M, menyesuaikan dengan kebutuhan umat saat itu.
Sejarah Nuzulul Qur’an bermula ketika Nabi Muhammad SAW mengasingkan diri di Gua Hira untuk bertafakur dalam ibadah tahannuth. Di tempat itulah Malaikat Jibril datang membawa wahyu pertama, yakni Surah Al-Alaq ayat 1–5. Perintah “Iqra” atau “Bacalah” menjadi tanda dimulainya era baru, di mana ilmu dan pemahaman menjadi kunci bagi umat Islam dalam meniti kehidupan.
Peringatan Nuzulul Qur’an di Indonesia umumnya dirayakan dengan kegiatan keagamaan seperti khataman Al-Qur’an, ceramah keislaman, serta berbagai aktivitas sosial. Momentum ini bukan sekadar tradisi, melainkan sarana untuk memperdalam pemahaman terhadap ajaran Al-Qur’an serta meningkatkan kecintaan kepada Allah SWT.
Lebih dari sekadar kitab suci, Al-Qur’an memiliki peran besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan, sastra, dan budaya. Banyak ilmuwan Muslim yang terinspirasi oleh nilai-nilai Al-Qur’an dalam menggali berbagai disiplin ilmu. Dengan memahami makna dan hakikat Nuzulul Qur’an, umat Islam diharapkan semakin mencintai serta menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, sehingga selalu berada dalam lindungan-Nya menuju kebahagiaan dan keselamatan.
Penulis: Muhammad Wafiq
Editor: Ikbar Zakariya