PW IPNU-IPPNU NTB Resmikan Pembukaan Konferwil dan Peletakan Batu Pertama Graha Prof. Tolchah Mansur

Mataram, SiRekan
Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) masa khidmah 2022-2025 resmi memulai transisi kepemimpinan dengan menggelar Pembukaan Konferensi Wilayah (Konferwil) IPNU X dan IPPNU IX, pada Sabtu (19/7/2025).

Ketua PW IPNU NTB, Rekan Yusril Ihza Mahendra, menyampaikan tiga pesan dalam sambutan penutupnya. Pertama, ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung PW IPNU-IPPNU NTB selama masa khidmat 2022-2025.

“Kedua, mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan selama memimpin. Ketiga, agar siapapun yang terpilih nantinya dapat merajut komunikasi demi menyelesaikan pembangunan Graha Prof. Tolchah Mansur,” katanya.

Sementara itu, Ketua PW IPPNU NTB, Rekanita Baiq Muniah, dalam sambutannya menekankan pentingnya rasa memiliki atas pembangunan ini, tidak hanya oleh kader IPNU, tetapi juga IPPNU.

“Meski namanya Graha Prof. Tolchah, ini juga bagian dari IPPNU NTB. Insyaallah setelah berdiri, semoga ada tambahan hibah tanah khusus untuk IPPNU dari Abah Lukman,” ujarnya.

Ketua Umum PP IPNU, Muh Agil Nuruz Zaman, juga menegaskan bahwa PW IPNU-IPPNU NTB layak menjadi teladan karena inovasi dan keberaniannya.

“PW NTB selalu punya gebrakan. Setelah sukses Porseni, kini jadi PW pertama yang membangun kantor sendiri. Banyak PW lain mulai terinspirasi untuk membeli tanah dan membangun kantor,” ungkapnya.

Ketua Umum PP IPPNU, Whasfi Velasufah, mengapresiasi kekompakan PW IPNU-IPPNU NTB yang dinilainya sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia.

“NTB selalu mencuri perhatian, apalagi menutup masa khidmat dengan peletakan batu pertama Graha Prof. Tolchah Mansur. Ini jadi contoh inspiratif bagi PW lain,” ujarnya.

Sebelum prosesi peletakan batu pertama, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Prof. Dr. TGH. Manun Tahir, M.Ag., memberikan pesan penting terkait regenerasi kaderisasi di lingkungan NU.

“Semua akan berganti. Adik-adiklah masa depan sejarah. Bangun prestasi, dan tinggalkan prasasti, seperti gedung ini sebagai simbol peradaban baru,” tegasnya.

Prosesi ditutup dengan doa yang dipimpin Prof. KH. Lukman Hakim. Acara ini dirangkaikan dengan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Graha Prof. Tolchah Mansur Nusa Tenggara Center yang berlokasi di Kebon Talo Jaya, Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pembangunan ini menjadi sejarah tersendiri bagi PW IPNU-IPPNU NTB, yang tercatat sebagai PW pertama di Indonesia membangun kantor permanen secara mandiri.

Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) IPNU, Muh Agil Nuruz Zaman, dan Ketua Umum PP IPPNU, Whasfi Velasufah, serta disaksikan oleh Ketua PWNU NTB, perwakilan pemerintah (Bakesbangpol NTB, Dikbud NTB, Dikpora NTB, Baznas NTB), DPRD NTB, kepala madrasah negeri se-Kota Mataram, para alumni, dan kader IPNU-IPPNU se-NTB.

Gedung Graha Prof. Tolchah Mansur ini ditargetkan rampung 100 persen pada 2026 dan diharapkan dapat diresmikan bertepatan dengan Hari Santri. Kehadiran gedung tersebut diharapkan menjadi pusat pergerakan intelektual muda NU di NTB.

Kontributor: Andre Saputra
Editor: Avhmad Subakti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Skip to content