Pati, SiRekan
Jam’iyyah Mudarosah Pelajar Nahdlatul Ulama (JMPNU) Kabupaten Pati menggelar kegiatan Selapanan sekaligus Pengukuhan Pimpinan Anak Cabang (PAC) JMPNU Kecamatan Margoyoso. Acara ini sekaligus menjadi kick-off Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) serta Konferensi Anak Cabang (Konferancab) VI PAC IPNU-IPPNU Margoyoso. Kegiatan diselenggarakan di Pondok Pesantren Kauman Kajen, Kamis (31/7/2025).
Ketua PC JMPNU IPPNU Pati, Rekanita Laily Nur Haliza, dalam sambutannya mengaku terharu atas berdirinya PAC JMPNU di Kecamatan Margoyoso. Ia menyebut Margoyoso menjadi kecamatan pertama di Kabupaten Pati yang berhasil membentuk dan mengukuhkan PAC JMPNU, dari total 21 kecamatan yang ada.
“Kita patut bangga karena JMPNU ini menjadi ruang bagi para hafidz dan hafidzah usia pelajar. Apalagi metode yang digunakan dalam JMPNU berbeda dari biasanya—tidak diperbolehkan membaca mushaf, melainkan murni dari hafalan. Ini akan membentuk ketelitian dan kedisiplinan yang tinggi,” ujar Laily.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa keberadaan JMPNU merupakan ikhtiar untuk menjaga hafalan dan menumbuhkan budaya Qur’ani di kalangan pelajar. Hal ini sejalan dengan pesan Umi Hj. Maftuhah Minan yang mengatakan: “Al-Qur’an itu tinggi, dan tidak ada yang dapat mengunggulinya. Maka semua yang berkaitan dengannya tidak boleh dinomorduakan.”
Sementara itu, Ketua PAC IPNU Kecamatan Margoyoso, Rekan Ahmad Falih Nur Hidayat, mengungkapkan harapan besar terhadap keberadaan JMPNU ini. Menurutnya, pembentukan JMPNU Kecamatan Margoyoso menjadi langkah awal munculnya Jam’iyyah Mudarosah di tingkat kecamatan se-Kabupaten Pati.
“Kami sangat berbahagia, karena rangkaian PORSENI dan Konferancab VI PAC IPNU IPPNU Margoyoso diawali dengan kegiatan penuh berkah—lantunan ayat suci Al-Qur’an. Semoga ini menjadi ikhtiar untuk kelancaran seluruh agenda hingga purna nanti,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Gus Muhammad Rikza Hasballah, S.M., perwakilan Pengasuh Pondok Pesantren Kauman Kajen sekaligus Sekretaris PW IPNU Jawa Tengah, memberikan sambutan dengan mengangkat nilai-nilai historis dan ideologis IPNU-IPPNU.

Ia mengingatkan kembali akan tagline “santri intelektual, intelektual santri” yang terinspirasi dari KH. Tholchah Mansoer—pendiri sekaligus ketua pertama IPNU, sosok ulama yang intelek sekaligus intelek yang ulama.
“Pengukuhan JMPNU ini adalah bukti bahwa IPNU-IPPNU hadir di kalangan santri. Bahwa IPNU-IPPNU tak hanya bergerak di sekolah dan madrasah, tetapi juga mengakar di pesantren. Inilah warisan KH. Tholchah Mansoer yang harus terus dijaga,” tutur Gus Rikza.
Ia juga menekankan bahwa menjadi kader IPNU tidak harus cerdas, tetapi harus merasa beruntung. “Karena kader yang beruntung akan selalu mendapat ruang khidmah dan dijaga oleh doa-doa para pendiri organisasi ini,” tambahnya.
Dalam kilas balik sejarah, Gus Rikza menyampaikan bahwa Simbah—yang merujuk pada ulama pendahulu—pernah menghadiri pembentukan IPNU IPPNU Kecamatan Margoyoso pada tahun 1963 di Madrasah Salafiyah Kajen. Maka dari itu, menurutnya, warisan ini adalah sesuatu yang layak dirawat oleh generasi PAC IPNU IPPNU Margoyoso saat ini.
Sebagai penutup, Gus Rikza menitipkan pesan agar JMPNU Margoyoso terus istiqamah. Meskipun nantinya akan terjadi pergantian kepemimpinan, rutinitas jam’iyyah harus tetap berjalan.
Acara turut dihadiri oleh Ketua MWC NU Margoyoso, K.H. Samuin Wage, M.Pd.I., yang memberikan mauidhoh hasanah, serta KH. Nur Aklis selaku Pengasuh Pondok Pesantren Kauman Kajen yang memimpin doa Khotmil Qur’an.
Sejumlah tokoh dan perwakilan organisasi juga hadir dalam acara tersebut, di antaranya: Sahabat Sholihul Muwafiq (Ketua PAC GP Ansor Margoyoso), Sahabat Khoirun Nafe’ (Kasatkoryon Banser Margoyoso), Rekan Andi Pranata (Wakil Ketua Dakwah dan Komunikasi PC IPNU Pati), Rekanita Afiatin Ulfah (Waka Dakom PC IPPNU Pati).
Juga hadir seluruh Anggota JMPNU se-Kabupaten Pati, perwakilan PAC IPNU IPPNU dari berbagai kecamatan seperti Tambakromo, Wedarijaksa, dan Dukuhseti, serta delegasi Pimpinan Ranting, Komisariat, dan Pondok Pesantren se-Kajen dan sekitarnya.
Kontributor: Ahmad Falih Nur Hidayat
Editor: Achmad Subakti