Kebumen, SiRekan
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Kebumen menggelar doa bersama untuk negeri di tengah dinamika sosial dan politik yang berlangsung di wilayah setempat. Ketua PC IPNU Kebumen, Khoerul Huda, mengimbau seluruh kader agar tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, dan senantiasa setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam keterangannya, Khoerul Huda menegaskan bahwa sikap pelajar NU memang sepatutnya kritis terhadap berbagai situasi. Namun, meski kritis, pelajar NU harus tetap nderek dawuh kepada para kiai dan ulama yang selalu menanamkan rasa cinta tanah air sebagai bagian dari iman.
“Pelajar NU harus mengutamakan kemaslahatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Jangan mudah terprovokasi dan jangan goyah menghadapi situasi apa pun. Tetaplah setia kepada NKRI dan berpegang teguh pada nilai-nilai luhur para ulama,” ujarnya, Sabtu (30/8/2025).
Lebih lanjut, ia mengingatkan kader IPNU-IPPNU agar bijak dalam menyikapi berbagai informasi, terutama yang bernuansa provokatif dan berpotensi memecah belah persatuan.
“Kita sebagai pelajar NU harus waspada terhadap upaya pihak-pihak yang ingin menunggangi aksi damai dengan tindakan anarkis, terlebih yang melibatkan pelajar tingkat SMP, SMA, maupun mahasiswa, seperti vandalisme atau perusakan fasilitas umum. Informasi yang tidak jelas sumbernya sebaiknya diabaikan,” tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Khoerul Huda bersama kader IPNU-IPPNU juga mendoakan almarhum Affan Kurniawan, korban dalam aksi demonstrasi. Ia mengajak mahasiswa dan pelajar NU untuk kembali fokus pada aktivitas produktif, seperti belajar, bekerja, dan berkarya.
Selain menyerukan ketenangan dan doa bersama, Ketua PC IPNU Kebumen ini juga menegaskan sikap pelajar NU terhadap pemerintah daerah dan aparat penegak hukum: tetap menghormati kebebasan berpendapat serta hak pelajar dalam menyampaikan aspirasi secara damai.
“Jangan sampai mahasiswa dan generasi muda NU yang kritis di forum-forum demokrasi justru dimatikan suaranya atau diintimidasi. Kritik dan kontrol terhadap negara adalah bagian dari demokrasi untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat lemah,” pungkasnya.
Kontributor: Khoerul Huda
Editor: Achmad Subakti
